
Public speaking atau berbicara di depan umum seringkali membuat seseorang menjadi gugup dan takut. Salah satu kunci sukses dalam public speaking tak hanya berlatih untuk bicara dan komunikasi, namun juga belajar bahasa tubuh saat public speaking yang bisa membuat kamu terlihat lebih menarik dan percaya diri.
Bahasa tubuh merupakan bentuk komunikasi non verbal berperan penting dalam public speaking agar pembicara bisa menarik perhatian dari audiens. Nah, berikut ini ada beberapa bahasa tubuh yang perlu kamu terapkan ketika sedang berbicara di depan umum.
Table of Content
Komunikasi Non Verbal
Mengutip dari very well mind, komunikasi non verbal merupakan bagian dari komunikasi yang mana menyampaikan informasi tanpa menggunakan kata-kata. Jenis komunikasi non verbal ini bermacam-macam termasuk bahasa tubuh saat public speaking.
Bahasa tubuh ini tak hanya sebatas pada gerakan badan, tangan maupun kaki, namun lebih dari itu. Ekspresi wajah, paralinguistik, tatapan mata, dan juga penampilan merupakan bagian dari bahasa tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa manusia lebih banyak menggunakan komunikasi non verbal melalui bahasa tubuh dan tindakan daripada komunikasi yang disampaikan melalui kata-kata. Gerakan dan isyarat memiliki banyak makna bahkan sebuah informasi bisa tersampaikan sebelum kata-kata diucapkan.
Bahasa Tubuh Saat Public Speaking
Ketakutan yang muncul saat public speaking sebagian muncul karena ketakutan mengenai bagaimana cara menyampaikan informasi daripada takut mengenai apa yang akan disampaikan. Bahasa tubuh memiliki peran penting dalam membantu pembicara merasa lebih nyaman, rileks, dan percaya diri ketika berbicara di depan umum.
Dengan demikian akan membuat mereka terlihat lebih menarik dan dapat menarik atensi dari audiens. Nah, berikut ini adalah 4 bahasa tubuh saat public speaking yang bisa membantu kamu terlihat lebih menarik dan percaya diri:
1. Kontak Mata yang Kuat dan Teratur
Kontak mata adalah salah satu elemen penting dalam komunikasi non verbal. Mata bisa menunjukkan berbagai emosi baik itu bahagia, sedih, tertarik, antusias, marah dan sebagainya.
Ketika berbicara di depan umum, menjaga kontak mata dengan audien adalah hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini guna membangun keterikatan emosional dan membuat audiens merasa terlibat dalam komunikasi yang disampaikan oleh pembicara. Berikut ini adalah beberapa tips menjaga kontak mata dengan audiens:
- Usahakan untuk tidak hanya fokus pada satu orang atau satu kelompok di tengah ruangan. Sebaiknya, alihkan pandangan secara berkala ke berbagai bagian audiens untuk menciptakan keterlibatan yang merata.
- Jangan menatap terlalu lama atau berlebihan. Tatapan yang terlalu intens bisa membuat audiens merasa tidak nyaman. Cukup fokuskan mata beberapa detik pada satu orang sebelum berpindah ke orang lain.
- Saat berbicara, cobalah untuk sesekali tersenyum saat melakukan kontak mata. Senyuman yang tulus dapat membuat pembicara terlihat lebih hangat dan ramah, yang dapat memperkuat ikatan dengan audiens.
2. Postur Tubuh Tegap dan Terbuka
Bahasa tubuh saat public speaking yang selanjutnya adalah menjaga postur tubuh tegap dan terbuka. Hal ini bisa mengisyaratkan bahwa pembicara memiliki rasa percaya diri yang kuat.
Postur yang tegap dan terbuka menunjukkan bahwa kamu siap dan yakin dengan apa yang akan kamu sampaikan. Sebaliknya, postur tubuh yang bungkuk atau tertutup bisa menunjukkan rasa gugup atau kurang percaya diri, yang dapat mengurangi dampak dari pesan yang kamu sampaikan. Cara menunjukkan postur yang percaya diri adalah sebagai berikut:
- Berdiri dengan punggung lurus, bahu ditarik sedikit ke belakang, dan kepala tegak. Ini akan membuat kamu terlihat lebih tinggi dan lebih dominan di hadapan audiens.
- Hindari menyilangkan tangan di depan dada atau meletakkan tangan di saku. Gaya ini dapat memberikan kesan tertutup atau defensif.
- Gerakkan tubuh dengan tenang dan alami. Hindari terlalu banyak bergerak ke depan dan ke belakang karena ini dapat memberikan kesan gelisah. Sebaliknya, jika ingin bergerak, lakukan dengan tujuan, seperti mendekati bagian tertentu dari audiens atau menggarisbawahi poin penting.
3. Gerakan Tangan yang Terarah
Berikutnya adalah gerakan tangan. Tangan sering kali menjadi cerminan dari apa yang sedang kita pikirkan. Dalam public speaking, gerakan tangan yang tepat dapat menambah kekuatan pada pesan yang disampaikan dan memberikan audiens isyarat visual yang membantu mereka memahami poin-poin utama.
Namun, gerakan tangan yang berlebihan atau acak justru bisa mengganggu fokus audiens. Nah, untuk menggunakan menggunakan gerakan tangan yang efektif, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Gunakan gerakan tangan untuk memperjelas poin penting. Misalnya, jika kamu sedang berbicara tentang tiga langkah utama dalam suatu proses, kamu dapat menunjukkan angka tiga dengan tangan atau menggunakan gerakan yang menunjukkan urutan.
- Biarkan tangan bergerak secara alami sejalan dengan ucapan. Jangan terlalu khawatir tentang posisi tangan, tetapi juga hindari gerakan yang tampak canggung atau terlalu banyak memainkan objek di tangan.
- Gerakan tangan yang terbuka (tangan mengarah ke atas atau keluar) memberi kesan ramah dan inklusif. Ini adalah cara yang baik untuk membuat audiens merasa lebih terhubung dengan pesanmu.
4. Ekspresi Wajah yang Menunjukkan Keterlibatan
Terakhir adalah ekspresi wajah. Ekspresi wajah mencerminkan emosi yang sedang disampaikan oleh pembicara. Ekspresi wajah yang tepat bisa menciptakan suasana yang lebih hidup dan menunjukkan bahwa kamu sepenuhnya terlibat dalam pesan yang disampaikan.
Audiens akan lebih mudah terhubung dengan pembicara yang ekspresi wajahnya mencerminkan antusiasme, keseriusan, atau humor sesuai dengan situasi yang sedang dibahas. Untuk menggunakan ekspresi wajah yang menarik, kamu bisa melakukannya dengan cara berikut:
- Tersenyum, Senyum yang tulus tidak hanya menunjukkan keramahan dan kepercayaan diri, tetapi juga membuat suasana menjadi lebih nyaman dan terbuka.
- Menyediakan ekspresi wajah dengan isi pesan. Misalnya, jika kamu berbicara tentang sesuatu yang serius, biarkan wajahmu menunjukkan keseriusan. Jika ada momen yang lebih santai atau humoris, jangan ragu untuk tertawa atau tersenyum lebar.
- Jangan membiarkan wajahmu datar dan tanpa ekspresi. Ini bisa membuat audiens merasa bosan dan sulit memahami emosi di balik pesan yang kamu sampaikan.
Itu tadi adalah beberapa bahasa tubuh saat public speaking yang bisa membuat kamu terlihat lebih menarik dan percaya diri. Dalam public speaking bahasa tubuh ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam menyampaikan informasi dan meyakinkan audiens.
Upskillz
Build Your Potentials
Pingback: Cara Mengatasi Grogi Saat Berbicara di Depan Umum - Upskillz