
Meyakinkan orang lain untuk meyakini dan melakukan apa yang kita sampaikan memang tidak mudah. Namun, ada satu jenis kalimat yang bisa digunakan untuk hal ini, yaitu kalimat persuasif. Lantas, apa itu kalimat persuasif?
Persuasif adalah jenis kalimat yang dirancang untuk mempengaruhi audiens agar setuju dengan sudut pandang, pendapat, atau tindakan tertentu. Dalam dunia public speaking, kalimat persuasif adalah elemen kunci untuk menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk bertindak atau menerima ide yang disampaikan. Untuk memahami lebih lanjut mengenai kalimat persuasif, simak penjelasannya di bawah ini.
Table of Content
Apa Itu Kalimat Persuasif?
Mengutip dari Ruang Guru, kalimat persuasif diartikan sebagai kalimat yang bertujuan untuk membujuk audiens untuk meyakini dan melakukan apa yang disampaikan oleh pembicara. Dalam public speaking, penggunaan kalimat persuasif ini sangat penting untuk menguatkan argumen dan menarik perhatian audiens.
Untuk membangun kalimat persuasif dalam public speaking ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan yaitu rhetorical triangle (Segitiga retorika). Rhetorical triangle merupakan teori retorika Aristoteles yang menjadi referensi umum bagi para public speaker untuk bisa membujuk orang lain. Ada tiga poin utama dalam rhetorical triangle yaitu:
- Etos, yaitu kredibilitas pembicara.
- Patos, yaitu kemampuan untuk menyentuh emosi audiens.
- Logos, yaitu kemampuan untuk menggunakan logika dalam meyakinkan audiens, misalnya dengan menyampaikan bukti dan data pendukung.
Apa Ciri-Ciri Kalimat Persuasif?
Setelah memahami apa itu kalimat persuasif dalam public speaking, lantas apa saja ciri-ciri kalimat tersebut? Sebagai kalimat yang digunakan untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain, ada beberapa ciri khusus yang dapat ditemukan dalam kalimat persuasif yang disampaikan pada saat melakukan public speaking, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Argumen yang Meyakinkan
Kalimat persuasif harus disusun dengan bahasa yang kuat dan meyakinkan. Penggunaan kata-kata yang tegas dan memiliki dampak emosional akan meningkatkan peluang audiens untuk merespon positif. Oleh sebab itu dalam menyusun kalimat persuasif, sangat dihindari kata “Mungkin” karena hal itu menunjukkan keragu-raguan.
2. Mengandung Bukti
Kalimat persuasif tidak hanya bergantung pada emosi, tetapi juga membutuhkan data, fakta, atau bukti yang mendukung argumen yang disampaikan. Hal ini penting karena audiens cenderung lebih percaya pada argumen yang didukung oleh bukti, data dan fakta.
3. Mengandung Kata Imperatif
Ciri dari kalimat persuasif yang selanjutnya adalah mengandung kata imperatif. Imperatif merupakan kata yang bermakna perintah, ajakan, instruksi, maupun larangan. Imperatif digunakan untuk mengajak audiens melakukan tindakan yang disampaikan dalam argumen pembicara.
Apa Manfaat Kalimat Persuasif dalam Public Speaking?
Kalimat persuasif memiliki banyak manfaat baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan profesional. Ketika sedang berbicara di depan umum, penggunaan kalimat persuasif memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Membangun Hubungan Emosional dengan Audiens
Dalam public speaking, kalimat persuasif sangat efektif untuk membangun hubungan emosional dengan audiens. Ketika pembicara dapat menyentuh emosi audiens, mereka akan lebih terhubung dengan pesan yang disampaikan. Misalnya, dalam sebuah pidato motivasi, pembicara mungkin akan berbagi cerita pribadi tentang perjuangannya mencapai kesuksesan. Dengan menggunakan kalimat persuasif yang menyentuh, pembicara dapat membuat audiens merasa terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti jejaknya.
2. Mendorong Tindakan
Dengan memahami apa itu kalimat persuasif, pembicara akan lebih mudah untuk mendorong audiens melakukan tindakan yang disampaikan. Hal ini sebagaimana tujuan dari kalimat persuasif itu sendiri yaitu untuk mendorong audiens mempercayai dan melakukan suatu tindakan tertentu.
3. Mengubah Opini Audiens
Manfaat yang selanjutnya adalah dapat mengubah opini audiens. Menggunakan kalimat persuasif pada saat public speaking tidak lain karena pembicara memiliki tujuan agar audiens sepakat sepakat dengan argumen yang disampaikan oleh pembicara.
Dengan menyajikan argumen yang kuat dan meyakinkan, serta menggunakan gaya bahasa yang persuasif, pembicara dapat perlahan-lahan mengubah opini audiens. Dalam hal ini pembicara bisa menyajikan data dan fakta untuk memperkuat argumen agar audiens percaya.
4. Membangun Kepercayaan
Selanjutnya adalah membangun kepercayaan. Kepercayaan adalah elemen penting dalam komunikasi, terutama dalam public speaking.
Kalimat persuasif yang digunakan pada saat public speaking membantu pembicara membangun kepercayaan dengan audiens. Pembicara yang menggunakan kalimat persuasif dengan bukti yang kuat dan bahasa yang lugas akan lebih mudah dipercaya. Audiens cenderung mempercayai pembicara yang dapat mengartikulasikan argumennya dengan jelas dan mendukungnya dengan bukti yang relevan.
Nah, itu tadi adalah penjelasan singkat mengenai apa itu kalimat persuasif. Kalimat persuasif merupakan salah satu jenis kalimat yang berguna untuk meyakinkan dan mendorong orang lain untuk meyakini dan melakukan tindakan sesuai yang disampaikan oleh pembicara.
Upskillz
Build Your Potentials