Kekurangan dan Kelebihan Gaya Kepemimpinan Otoriter

Kekurangan dan Kelebihan Gaya Kepemimpinan Otoriter

Pernahkah kamu memperhatikan gaya kepemimpinan yang dipraktikkan oleh Queen Elizabeth I dan Adolf Hitler? Gaya kepemimpinan yang mereka praktikkan adalah gaya kepemimpinan otoriter yang mana mereka memiliki kendali penuh terhadap bawahannya. 

Jenis kepemimpinan yang satu ini disebut juga dengan kepemimpinan yang diktator. Meskipun sering dicap negatif, tetap saja ada kekurangan dan kelebihan gaya kepemimpinan otoriter yang perlu dipertimbangkan. 

Gaya ini sering kali dicirikan oleh kurangnya partisipasi dari anggota tim dalam pengambilan keputusan dan pemimpin yang menetapkan aturan serta tugas secara ketat. Meskipun gaya ini dianggap cukup kaku dan membatasi anggota tim, namun gaya kepemimpinan ini juga memiliki beberapa kelebihan. Untuk mengetahui penjelasannya lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Gaya Kepemimpinan Otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter adalah pendekatan di mana pemimpin mengambil semua keputusan penting tanpa berkonsultasi dengan anggota tim. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki kontrol penuh dalam menetapkan tujuan, menetapkan metode untuk mencapainya, dan mengarahkan semua aktivitas dari bawahannya. 

Anggota tim biasanya diharapkan untuk mengikuti instruksi tanpa banyak ruang untuk memberikan masukan atau menuangkan kreativitasnya. Dalam praktiknya gaya kepemimpinan yang satu ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Pemimpin  memiliki kontrol penuh terhadap pengambilan keputusan. 
  • Anggota tidak diberikan kesempatan untuk memberikan masukan. 
  • Anggota harus patuh terhadap keputusan dan instruksi yang diberikan oleh pemimpin. 
  • Pemimpin memiliki kontrol penuh dalam mengawasi aktivitas anggotanya. 
  • Cenderung menciptakan lingkungan kerja yang kaku.

Gaya kepemimpinan otoriter juga merupakan gaya kepemimpinan tertua di dunia dan dipraktikkan oleh banyak pemimpin dunia. Namun gaya kepemimpinan tersebut mulai kurang populer pada tahun 1970-an karena mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Mengutip dari STU online, ada 3 faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan tersebut banyak mendapatkan kritik:

  • Sejarah mencatat, kepemimpinan otoriter identik dengan para tiran dan diktator yang menggunakan kekuasaannya untuk mengancam bawahannya agar melaksanakan tugas yang diberikan.
  • Gaya kepemimpinan ini kurang cocok digunakan untuk lingkungan kerja dengan anggota tim yang berpengalaman.
  • Beberapa orang merasa tidak nyaman bekerja dengan pemimpin yang otoriter.

Kelebihan Gaya Kepemimpinan Otoriter

Istilah otoriter seringkali menjadi momok bagi industri kerja saat ini. Hal ini juga tidak terlepas dari fakta sejarah praktik kepemimpinan otoriter yang diktator. Namun di sisi lain ada juga sisi positif dari gaya kepemimpinan yang satu ini

1. Pengambilan Keputusan Cepat dan Efisien

Kelebihan pertama dari gaya kepemimpinan otoriter memungkinkan pemimpin untuk membuat keputusan dengan cepat tanpa perlu berkonsultasi dengan anggota tim. Hal ini sangat berguna dalam situasi krisis atau darurat di mana keputusan yang cepat dan tegas diperlukan untuk menghindari kerugian atau menyelesaikan masalah dengan segera.

2. Kepatuhan dan Disiplin Tinggi

Selanjutnya, pemimpin dengan gaya kepemimpinan otoriter cenderung menetapkan aturan dan instruksi yang jelas, dengan demikian gaya otoriter dapat menciptakan lingkungan kerja yang sangat terstruktur dan disiplin. Anggota tim tahu persis apa yang diharapkan dari mereka dan apa konsekuensi dari ketidakpatuhan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebingungan.

3. Meningkatkan Produktivitas

Berdasarkan hasil penelitian, gaya kepemimpinan otoriter memberikan dampak pada produktivitas yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat..  Dengan adanya kontrol yang ketat dan pengawasan terus-menerus, anggota tim cenderung lebih fokus pada tugas mereka dan bekerja dengan efisien. 

4. Kejelasan dalam Arahan 

Instruksi yang jelas dan tegas dari pemimpin otoriter mengurangi ketidakpastian dan memberikan panduan yang jelas bagi anggota tim. Mereka tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kapan tugas harus diselesaikan.

Kekurangan Gaya Kepemimpinan Otoriter

Selain kelebihan-kelebihan yang disebutkan, kepemimpinan yang otoriter juga dapat menimbulkan masalah tersendiri jika disalahgunakan. Hal ini bahkan tak jarang justru menimbulkan kebencian dalam internal tim.

 Sebab, pemimpin otoriter cenderung mengabaikan masukan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggotanya dan menjadi satu-satunya pemegang kekuasaan untuk mengambil keputusan dan tindakan. Hal tersebut bisa menyebabkan kegagalan tim secara keseluruhan. 

Selain itu gaya kepemimpinan otoriter juga membuat anggota tim menjadi terlalu bergantung pada pemimpin untuk semua keputusan dan arahan. Ini dapat menghambat pengembangan keterampilan pengambilan keputusan dan inisiatif di antara anggota tim, serta mengurangi kemampuan mereka untuk bekerja secara mandiri dan beradaptasi dengan perubahan.

Gaya kepemimpinan otoriter memiliki kelebihan dan kekurangan yang signifikan. Pemimpin yang efektif harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka dengan situasi dan kebutuhan tim. Meskipun gaya otoriter bisa efektif dalam situasi tertentu, penting untuk mengenali batasannya dan menggunakan pendekatan yang lebih kolaboratif dan fleksibel ketika diperlukan. Dengan demikian, organisasi dapat mencapai keseimbangan yang optimal antara kontrol dan kebebasan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Upskillz 

Build Your Potentials

Tinggalkan Balasan