Apa Perbedaan Debit dan Kredit dalam Laporan Akuntansi, Simak Penjelasannya!

Apa Perbedaan Debit dan Kredit dalam Laporan Akuntansi, Simak Penjelasannya, yuk!

Ketika belajar istilah dasar dalam akuntansi, pasti tidak terlepas dari istilah debit dan kredit. Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam mencatat dan mengelola transaksi keuangan. Namun, bagi pemula, perbedaan debit dan kredit dalam laporan akuntansi seringkali cukup membingungkan. 

Padahal pemahaman mengenai istilah tersebut adalah basic dalam menyusun laporan akuntansi dan laporan keuangan secara keseluruhan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai debit dan kredit, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Debit dan Kredit

Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita mulai dengan memahami apa itu debit dan kredit dalam akuntansi. Mengutip dari Investopedia, debit berasal dari kata debitum yang memiliki arti sesuatu yang menjadi hak. Sedangkan kredit berasal dari kata creditum yang artinya sesuatu yang dipercayakan kepada orang lain. 

Dalam menyusun laporan keuangan debit adalah pencatatan yang yang meningkatkan akun aset dan mengurangi ekuitas. Penulisan debit dilakukan di sisi kiri sistem pembukuan akuntansi. 

Kredit, di sisi lain, adalah pencatatan yang terjadi di sisi kanan dalam sistem pembukuan akuntansi. Kredit menunjukkan suatu transaksi yang mengurangi jumlah aset atau meningkatkan kewajiban dan ekuitas. 

Dalam menyusun laporan keuangan debit dan kredit harus seimbang dalam setiap transaksi. Artinya, setiap debit harus diimbangi dengan kredit yang sesuai dalam jumlah yang sama. Ini adalah prinsip dasar dalam akuntansi yang disebut prinsip “double entry” atau pencatatan ganda.

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Laporan Akuntansi

Setelah memahami pengertiannya, untuk memahami lebih lanjut perbedaan dari keduanya kamu perlu memahami bagaimana debit dan kredit diterapkan pada berbagai jenis akun dalam akuntansi. Akun sendiri merupakan catatan terperinci mengenai suatu transaksi keuangan. 

Pada umumnya, ada lima jenis akun utama dalam sistem akuntansi, yaitu akun aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Setiap jenis akun ini memiliki aturan tertentu dalam hal pencatatan debit dan kredit. Berikut adalah perbedaan debit dan kredit dalam pencatatan akun:

1. Pencatatan Akun Aset

Debit meningkatkan jumlah aset. Sedangkan kredit mengurangi jumlah aset. Contoh, jika perusahaan membeli peralatan seharga Rp 10.000.000, maka akun Peralatan akan didebitkan sebesar Rp 10.000.000, dan akun Kas akan dikreditkan sebesar Rp 10.000.000.

2. Pencatatan Akun Kewajiban

Selanjutnya, debit mengurangi jumlah kewajiban sedangkan kredit meningkatkan jumlah kewajiban. Misalnya, perusahaan membayar utang sebesar Rp 5.000.000, maka akun Utang akan didebitkan sebesar Rp 5.000.000, dan akun Kas akan dikreditkan sebesar Rp 5.000.000.

3. Pencatatan Akun Ekuitas

Dalam akun ekuitas atau modal, debit akan mengurangi ekuitas pemilik. Misalnya, jika perusahaan mengalami kerugian atau distribusi dividen. Sedangkan kredit meningkatkan ekuitas. Misalnya, jika perusahaan memperoleh laba atau melakukan setoran modal.

4. Pencatatan Akun Pendapatan

Debit mengurangi pendapatan, hal ini biasanya terjadi jika ada pengembalian barang atau diskon yang diberikan kepada pelanggan. Sedangkan kredit meningkatkan pendapatan. Contoh, perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan atas barang yang dijual senilai Rp 2.000.000, maka akun Pendapatan Penjualan akan dikreditkan sebesar Rp 2.000.000, dan akun Kas akan didebitkan sebesar Rp 2.000.000.

5. Pencatatan Akun Beban

Perbedaan debit dan kredit dalam laporan akuntansi yang selanjutnya adalah pada pencatatan akun beban. Debit meningkatkan beban, sedangkan kredit mengurangi beban. Contoh, perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp 3.000.000, maka akun Beban Gaji akan didebitkan sebesar Rp 3.000.000, dan akun Kas akan dikreditkan sebesar Rp 3.000.000.

Prinsip Keseimbangan dalam Laporan Keuangan

Dalam menyusun laporan keuangan keseimbangan antara debit dan juga kredit adalah prinsip utama yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi, semua akun harus tercatat dengan tepat, dan jumlah debit harus selalu seimbang dengan jumlah kredit.

Hal ini guna memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan posisi keuangan yang sebenarnya dari suatu perusahaan. Apabila transaksi tidak seimbang maka laporan keuangan tidak akan bisa dibuat. Dengan demikian sangat penting untuk memastikan pencatatan debit dan kredit dalam laporan keuangan dilakukan dengan teliti dan akurat. 

Itu tadi adalah perbedaan debit dan kredit dalam laporan akuntansi. Secara singkat, debit dan kredit adalah dua konsep dasar dalam akuntansi yang berfungsi untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Meskipun terlihat sederhana, keduanya memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan dan akurasi laporan keuangan. Debit meningkatkan aset dan mengurangi kewajiban serta ekuitas, sedangkan kredit mengurangi aset dan meningkatkan kewajiban serta ekuitas.

Upskillz

Build Your Potentials

Tinggalkan Balasan