Apa Itu Sandwich Generation? Istilah Populer Untuk Generasi “Terjepit” Beban Finansial

Apa Itu Sandwich Generation? Istilah Populer Untuk Generasi “Terjepit” Beban Finansial

Tahukah kamu apa itu sandwich generation?  Istilah yang satu ini kian populer dan digunakan untuk menggambarkan kelompok orang dewasa yang terjepit di antara dua tanggung jawab besar yaitu merawat orang tua yang sudah lanjut usia dan membesarkan anak-anak yang masih membutuhkan perhatian. 

Bayangkan seperti sepotong daging yang terjepit di antara dua lapis roti dalam sebuah sandwich, itulah gambaran hidup generasi ini. Dalam realitasnya, orang-orang yang masuk dalam generasi sandwich memiliki beban finansial yang lebih besar. Tak heran jika banyak generasi sandwich yang mengeluhkan kelelahan fisik dan emosional.

Apakah kamu termasuk salah satunya? Dan apa yang menyebabkan terciptanya generasi Sandwich ini? Simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Sandwich Generation?

Istilah generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller, seorang profesor dari University Kentucky dalam jurnalnya berjudul “The sandwich Generation: Adult Children of the Aging” yang terbit pada 1981. Sandwich generation merujuk pada orang dewasa yang terjepit pada kewajiban untuk merawat orang tua yang sudah lanjut usia sekaligus merawat anak-anak yang masih membutuhkan perhatian. 

Generasi sandwich harus memenuhi kebutuhan finansial, fisik dan juga emosi dari multigenerasi. Mengutip dari BBC, perempuan lebih banyak terjebak dalam generasi sandwich daripada laki-laki, hal ini karena secara umum perempuan lebih perhatian dan memberikan dukungan daripada laki-laki. Namun tidak menutup kemungkinan baik laki-laki maupun perempuan menjadi sandwich generation. 

Orang dewasa yang menjadi generasi sandwich umumnya berusia 40-50 tahun dengan anak yang masih di bawah umur dan masih memiliki orang tua di atas 65 tahun. Berdasarkan survei dari Pew Research pada tahun 2021, menunjukkan sekitar 23% orang dewasa di Amerika menjadi bagian dari generasi sandwich. Sedangkan di Indonesia sendiri, terdapat 48,7% masyarakat produktif yang menjadi generasi sandwich.

Penyebab Terbentuknya Sandwich Generation

Setelah mengetahui apa itu sandwich generation, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang menyebabkan munculnya sandwich generation tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyebab utamanya:

1. Kegagalan Finansial Orang Tua

Penyebab pertama yang menjadi faktor terciptanya generasi sandwich adalah kegagalan orang tua dalam mengelola masalah finansialnya. Hal ini membuat mereka tidak memiliki cukup tabungan pensiun sehingga menggantungkan hidupnya kepada anak-anaknya ketika orang tua sudah tidak bisa bekerja secara produktif. 

2. Biaya Hidup yang Tinggi

Tak bisa dipungkiri jika biaya hidup yang semakin tinggi juga berkontribusi pada fenomena ini. Oleh sebab itu orang dewasa yang harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Menurut survei sepertiga dari orang dewasa yang menikah merupakan generasi sandwich. Hal ini membuat mereka harus memikul tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sendiri dan orang tuanya. 

3. Perubahan Struktur Keluarga

Perubahan struktur keluarga, seperti meningkatnya jumlah keluarga atau hilangnya tulang punggung keluarga yang biasa memberikan nafkah, membuat orang dewasa yang sudah bekerja di keluarga tersebut terjebak dalam kondisi sandwich. Dalam situasi ini, tanggung jawab merawat diri sendiri, anak dan orang tua seringkali menjadi beban yang sangat berat.

Ciri-Ciri Sandwich Generation

Bagaimana kamu tahu jika kamu termasuk dalam sandwich generation? Berikut beberapa ciri yang mungkin kamu alami:

1. Tanggung Jawab Ganda

Ciri pertama yang menunjukkan bahwa kamu merupakan generasi sandwich adalah jumlah tanggung jawab yang dimiliki. Generasi sandwich memiliki tanggung jawab untuk merawat anak-anak sekaligus mengurus orang tua yang sudah lanjut usia. 

2. Stres dan Tekanan Emosional

Perasaan terjepit di antara dua generasi yang membutuhkan perhatian bisa menimbulkan stres dan tekanan emosional yang tinggi. Dalam hal ini generasi sandwich mungkin merasa kewalahan dengan tuntutan yang ada di sekeliling.

3. Kesulitan Finansial

Merawat dua generasi yang berbeda memerlukan biaya yang tidak sedikit. Kamu mungkin menghadapi kesulitan dalam mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan orang tua secara bersamaan.

4. Waktu Pribadi yang Terbatas

Dengan begitu banyak tanggung jawab, kamu mungkin merasa tidak punya cukup waktu untuk diri sendiri. Waktu untuk bersantai, menikmati hobi, atau bahkan beristirahat bisa sangat terbatas. Tak jarang banyak generasi sandwich yang harus menjalani pekerjaan ganda demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jenis-Jenis Sandwich Generation

Setelah mengetahui apa yang dimaksud sandwich generation, generasi yang satu ini dibagi menjadi beberapa golongan. Ada 3 jenis sandwich generation, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Traditional Sandwich Generation

Golongan ini umumnya berisi orang-orang usia 40-50 tahun yang terjebak dalam kondisi merawat orang tua yang sudah lanjut, pasangan dan anak-anak yang masih membutuhkan dukungan penuh. Kondisi ini memiliki kemungkinan besar untuk turun ke anaknya. 

2. Club Sandwich Generation

Generasi sandwich yang satu ini umumnya terdiri dari orang-orang berusia 30-40 tahun. Beban yang ditanggung oleh club sandwich generation lebih berat karena tidak hanya mengurus orang tua dan anak namun juga ditambahkan kakek-nenek bahkan cucu. 

3. Open Faced Sandwich Generation

terakhir adalah generasi sandwich yang berisikan orang-orang yang belum memiliki anak. Namun, mereka menanggung beban finansial untuk orang tua dan saudaranya. 

Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai apa itu Sandwich generation. Menjadi bagian dari sandwich generation memang bukan hal yang mudah. Namun, dengan manajemen yang baik dan dukungan yang cukup, kamu bisa menjalani peran ini dengan lebih baik. Ingatlah bahwa merawat orang yang kamu cintai adalah bentuk kasih sayang yang sangat berarti, namun menjaga dirimu sendiri juga tidak kalah pentingnya.

Tinggalkan Balasan