
Jepang adalah salah satu negara yang dikenal karena kedisiplinannya. Disiplin di Jepang bukan hanya soal bekerja keras, tetapi juga bagaimana setiap individu mengelola waktu, tugas, dan pola pikir secara efisien. Orang Jepang memiliki cara-cara meningkatkan kedisiplinan yang banyak diadopsi oleh masyarakat luas untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebut saja kaizen, ikigai, dan ganbaru, filosofi jepang yang banyak dibahas. Nah, kamu juga bisa mencontek kebiasaan orang-orang Jepang untuk menghempaskan rasa malas, selengkapnya simak penjelasannya di bawah ini.
Table of Content
- 1 Cara Meningkatkan Kedisiplinan ala Orang Jepang
- 1.1 1. Bekerja dengan “Kaizen” (Perbaikan Berkelanjutan)
- 1.2 2. Pentingnya “Shokunin” (Profesionalisme dan Dedikasi)
- 1.3 3. Penerapan “Mottainai” (Tidak Memboroskan)
- 1.4 4. Mentalitas “Ganbatte” (Usaha Maksimal)
- 1.5 5. Menghargai Waktu dan Kehidupan Sosial
- 1.6 6. Disiplin dalam Menjaga Kebersihan dan Ketertiban
- 1.7 7. Menggunakan “Hara Hachi Bu” (Makan dengan Porsi Sederhana)
Cara Meningkatkan Kedisiplinan ala Orang Jepang
Jika berbicara tentang disiplin, salah satu negara yang akan muncul dibenak kita adalah Jepang. Yap, karena Jepang adalah salah satu negara yang sangat menghargai kedisiplinan, konsistensi dan kerja keras.
Hal ini mungkin kurang relate dengan orang Indonesia yang terbiasa dengan budaya ngaret-nya. Di Jepang waktu benar-benar dihargai, bahkan, dilansir dari BBC, pada tahun 2017, Tsukuba Express, perusahaan transportasi kereta Api di Jepang meminta maaf kepada penumpang karena mereka berangkat 20 detik lebih awal dari jadwal.
Kedisiplinan warga Jepang dan kebiasaan menghargai waktu ini perlu dijadikan contoh. Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang dilakukan oleh orang Jepang untuk meningkatkan kedisiplinannya dan menghilangkan rasa malas:
1. Bekerja dengan “Kaizen” (Perbaikan Berkelanjutan)
Kaizen, yang berarti “perbaikan berkelanjutan,” adalah prinsip yang sangat dihargai di Jepang. Konsep ini tidak hanya diterapkan dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam kehidupan pribadi. Prinsip ini mengajarkan kita untuk selalu mencari cara untuk memperbaiki diri sedikit demi sedikit, setiap hari.
Untuk mempraktikkan Kiazen,dimulai dengan fokus pada perbaikan kecil yang konsisten setiap hari. Misalnya, jika kamu ingin lebih disiplin dalam belajar, mulailah dengan menentukan waktu belajar yang konsisten setiap hari, meskipun hanya 15 menit. Kemudian evaluasi kemajuan setiap minggu. Hal ini akan memberikan rasa pencapaian dan mengurangi rasa malas.
2. Pentingnya “Shokunin” (Profesionalisme dan Dedikasi)
Di Jepang, “shokunin” mengacu pada seorang individu yang sangat terampil dalam bidangnya, dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Seorang shokunin bukan hanya mengutamakan kualitas, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dikerjakan.
Jika kamu pergi ke Jepang kamu akan mendapati hasil karya orang-orang Jepang yang mereka buat hampir terlihat sempurna. Bahkan jika itu pada hal yang remeh sekalipun. Di Jepang mereka sangat menghargai peran masing-masing dan mereka akan melakukan yang terbaik untuk menjalankan peran tersebut.
Untuk menjadi Shoikun, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan yang jelas dan spesifik untuk apa yang ingin dicapai. Dengan memiliki tujuan yang jelas, rasa malas akan berkurang karena kamu tahu apa yang harus dilakukan dan mengapa harus melakukannya.
3. Penerapan “Mottainai” (Tidak Memboroskan)
Cara meningkatkan kedisiplinan ala orang Jepang yang selanjutnya adalah mottainai yaitu filosofi yang mengajarkan kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu, sumber daya, dan energi. Dalam konteks kedisiplinan, ini berarti kamu harus menghargai waktu yang dimiliki dan menghindari pemborosan waktu yang tidak produktif.
Contohnya, cobalah untuk menyusun jadwal harian yang terstruktur, sehingga akan ada waktu yang terbuat sia-sia. Kemudian jangan menunda-nunda pekerjaan. Segera selesaikan tugas kecil daripada menunda-nunda hingga menumpuk.
4. Mentalitas “Ganbatte” (Usaha Maksimal)
Berikutnya, “Ganbatte” yaitu ungkapan yang sering digunakan di Jepang untuk mendorong orang agar memberikan usaha terbaik mereka. Ini berarti melakukan yang terbaik dengan segala sumber daya yang dimiliki, dan tidak menyerah meskipun menghadapi kesulitan.
5. Menghargai Waktu dan Kehidupan Sosial
Di Jepang, waktu sangat dihargai, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sosial. Kebiasaan tepat waktu adalah hal yang sangat ditekankan. Ini juga berhubungan dengan bagaimana orang Jepang membagi waktu untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka dengan seimbang.
6. Disiplin dalam Menjaga Kebersihan dan Ketertiban
Di Jepang, menjaga kebersihan adalah bagian dari kedisiplinan yang diajarkan sejak dini. Jadi tak heran jika Jepang dijuluki sebagai salah satu Negara terbersih di dunia. Kebersihan lingkungan akan menciptakan rasa nyaman dan meminimalisir distraksi, sehingga fokus bisa lebih terjaga.
7. Menggunakan “Hara Hachi Bu” (Makan dengan Porsi Sederhana)
Meskipun ini terkait dengan kebiasaan makan, prinsip “hara hachi bu” (makan hingga 80% kenyang) juga mengajarkan pentingnya moderasi dalam segala hal. Tidak berlebihan dalam makan, bekerja, atau beristirahat adalah salah satu prinsip utama dalam menjaga keseimbangan hidup yang produktif.
Hal ini bisa kamu praktekkan untuk meningkatkan kedisiplinan dan menghilangkan rasa malas. Kuncinya adalah jangan terlalu memaksakan diri saat bekerja atau belajar. Ketika merasa sudah cukup, beri waktu untuk istirahat. Kelelahan bisa menyebabkan rasa malas, jadi penting untuk mengatur waktu dengan bijak.
Itu tadi adalah beberapa cara meningkatkan kedisiplinan ala orang Jepang. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip seperti Kaizen, Ganbatte, dan Mottainai, kamu dapat meningkatkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari dan mengatasi rasa malas. Ingat, kedisiplinan adalah kebiasaan yang dibentuk seiring waktu, jadi mulailah dengan langkah kecil dan konsisten untuk mencapai perubahan besar.
Upskillz
Build Your Potentials