Mengenal Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Beserta Kegunaannya

Mengenal Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Beserta Kegunaannya

Laporan keuangan adalah dokumen yang menyajikan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk menilai kinerja dan posisi keuangan perusahaan, sehingga keputusan bisnis dapat dibuat dengan lebih tepat. Berikut adalah jenis-jenis laporan keuangan yang umumnya disusun oleh perusahaan beserta kegunaannya.

Pengertian Laporan Keuangan

Mengutip dari Pina, laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan secara ringkas, terstruktur dan sistematis. Laporan tersebut disusun dengan mencerminkan kondisi keuangan yang sesungguhnya dari suatu perusahaan dalam periode tertentu. 

Dalam penyusunannya, laporan keuangan ini harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Di Indonesia standar yang digunakan adalah SAK (Standar Akuntansi Keuangan) sedangkan secara internasional terdapat IFRS (International Financial Reporting Standards). Dengan dibuatnya laporan keuangannya memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan informasi yang relevan tentang kondisi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan bisnis. 
  • Menyajikan informasi yang objektif sehingga dapat digunakan untuk menilai kualitas, efisiensi dan efektivitas manajemen suatu perusahaan. 
  • Memenuhi kewajiban hukum.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan

Di perusahaan ada beberapa jenis laporan keuangan yang biasanya disusun. Banyaknya laporan keuangan yang dibuat ini disebabkan oleh banyaknya jenis transaksi yang dilakukan sehingga pencatatannya juga  berbeda-beda tergantung pada kegunaannya. Berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan tersebut:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Pertama, laporan laba rugi, atau yang sering disebut dengan income statement. Laporan keuangan yang satu ini menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi perusahaan dalam periode tertentu, biasanya selama satu tahun atau kuartal. Komponen dalam penyusunan laporan ini adalah:

  • Pendapatan (Revenue): Penghasilan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan usaha utama.
  • Beban (Expenses): Pengeluaran yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan, seperti biaya operasional, gaji, dan pajak.
  • Laba atau Rugi (Profit or Loss): Selisih antara pendapatan dan beban. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan mencatatkan laba, dan sebaliknya jika lebih kecil, maka perusahaan mengalami rugi.

Jenis laporan keuangan yang satu ini disusun karena memiliki beberapa kegunaan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Mengukur kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu.
  • Memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan menghasilkan laba atau mengalami kerugian.
  • Sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam menilai potensi keuntungan perusahaan.

2. Neraca (Balance Sheet)

Jenis laporan keuangan yang selanjutnya adalah neraca keuangan yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu, yang menunjukkan apa yang dimiliki (aset) dan apa yang menjadi kewajibannya (liabilitas dan ekuitas). Dalam penyusunannya, ada beberapa Komponen utama yaitu:

  • Aset (Assets): Segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai ekonomi, dibagi menjadi aset lancar (yang bisa diubah menjadi uang dalam waktu dekat) dan aset tetap (yang digunakan dalam operasi jangka panjang, seperti properti dan peralatan).
  • Liabilitas (Liabilities): Kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak ketiga, yang bisa berupa liabilitas jangka pendek (utang yang harus dibayar dalam waktu dekat) dan liabilitas jangka panjang (utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun).
  • Ekuitas (Equity): Selisih antara aset dan liabilitas, yang merupakan bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.

Terrlepas dari ukuran perusahaan dan industri yang dijalankan, penting sekali untuk membuat dan memahami neraca keuangan ini. Berikut adalah kegunaan dari laporan neraca keuangan:

  • Menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.
  • Membantu pemangku kepentingan memahami struktur pembiayaan perusahaan, apakah lebih banyak didanai oleh utang atau ekuitas.
  • Memberikan gambaran tentang likuiditas dan solvabilitas perusahaan.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Selanjutnya, laporan arus kas adalah laporan yang menginformasikan aliran kas masuk dan kas keluar dalam perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas untuk memenuhi kewajiban keuangan. Laporan kas ini memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan, diantara kegunaannya adalah:

  • Menilai seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasional.
  • Memberikan wawasan tentang likuiditas perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
  • Membantu investor dan kreditor dalam menilai kestabilan kas perusahaan.

4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)

Jenis laporan keuangan yang selanjutnya adalah laporan perubahan ekuitas yang merupakan laporan yang menjelaskan perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini mengidentifikasi sumber perubahan ekuitas, seperti penerbitan saham baru, laba atau rugi yang ditahan, dan pembagian dividen. Kegunaan dari laporan keuangan yang satu ini adalah:

  • Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi pada ekuitas perusahaan selama periode tertentu.
  • Memberikan gambaran mengenai keputusan-keputusan yang diambil oleh perusahaan, seperti pembagian laba dalam bentuk dividen.
  • Menyediakan informasi penting untuk pemegang saham mengenai kontribusi mereka terhadap ekuitas perusahaan.

5. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statements)

Terakhir, catatan atas laporan keuangan yaitu penjelasan tambahan yang disajikan bersamaan dengan laporan keuangan utama. Laporan ini memberikan rincian lebih lanjut tentang angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Dalam penyusunannya, terdapat beberapa komponen berikut:

  • Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi yang digunakan.
  • Rincian tentang aset dan kewajiban tertentu yang tidak dapat dijelaskan secara lengkap dalam laporan utama.
  • Informasi tambahan yang relevan untuk memahami laporan keuangan secara lebih mendalam.

Catatan ini dibuat guna menyediakan informasi yang lebih rinci tentang angka-angka dalam laporan keuangan. Dengan demikian dapat membantu pemangku kepentingan untuk memahami kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan dan memberikan transparansi yang lebih tinggi terkait dengan risiko dan kewajiban perusahaan.

Nah, itu tadi adalah beberapa jenis laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah alat penting untuk mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan perusahaan. Setiap jenis laporan keuangan memiliki peran dan kegunaan tersendiri, dan saling melengkapi untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi keuangan perusahaan. 

Upskillz

Build Your Potentials

Tinggalkan Balasan