
Opex merujuk pada biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari. Tanpa pengelolaan Opex yang baik, sebuah perusahaan bisa mengalami inefisiensi bahkan kerugian. Tapi tahukah kamu kalau Opex terdiri dari 2 jenis utama? Nah, sebelum kita bahas lebih lanjut, yuk pahami dulu apa itu Opex secara umum.
Table of Content
Apa Itu Opex?
Opex (Operating Expenses) adalah semua biaya yang timbul dalam kegiatan operasional harian perusahaan. Pengeluaran ini dilakukan untuk mendukung kegiatan operasional harian dan menjaga kelangsungan usaha dalam jangka pendek. Mengutip dari Upskillz, Opex ini berbeda dari Capex (Capital Expenditures), yang merupakan pengeluaran untuk membeli atau meningkatkan aset jangka panjang seperti bangunan, kendaraan, atau mesin produksi.
Pengeluaran opex umumnya dilakukan secara berulang dan bersifat langsung mempengaruhi laba rugi perusahaan. Contoh Opex adalah biaya produksi, distribusi, pemasaran, administrasi, dan biaya-biaya lainnya yang dibutuhkan agar operasional tetap berjalan lancar.
Opex Terdiri dari 2 Jenis
Secara umum, Opex dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu Fixed Operating Expense dan Variable Operating Expense. Selain itu ada pula yang mengkategorikannya menjadi 3 yaitu Fixed Operating Expense, Variable Operating Expense, dan Semi-Variable Cost.
Semi variable cost sendiri merupakan biaya yang mengandung elemen tetap dan variabel pada komposisinya tergantung pada level aktivitas yang dilakukan. Contoh dari biaya ini adalah biaya utilitas misalnya biaya listrik, penggunaan listrik bisa menjadi biaya tetap yang dibayarkan tiap bulan, namun biaya tersebut bisa meningkat seiring dengan pemakaiannya.
Mengutip dari Investopedia, biaya operasional atau OPEX terdiri dari 2 jenis yaitu biaya yang sifatnya tetap atau tidak berubah untuk jangka waktu tertentu dan biaya variabel yang bisa berubah-ubah. Keduanya memiliki peran penting dalam kegiatan operasional perusahaan, selengkapnya simak penjelasannya di bawah ini:
1. Fixed Operating Expenses (Biaya Operasional Tetap)
Sesuai namanya, jenis Opex ini bersifat tetap, alias jumlahnya cenderung tidak berubah dari waktu ke waktu, meskipun volume produksi atau penjualan mengalami fluktuasi. Contoh Biaya Operasional Tetap:
- Sewa gedung atau kantor
- Gaji pokok karyawan tetap
- Asuransi
- Langganan sistem software bulanan
- Biaya penyusutan aset tetap
Biaya ini penting untuk direncanakan karena sifatnya terus berjalan, bahkan ketika bisnis sedang lesu. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan ada cukup arus kas untuk menutupi biaya tetap setiap bulan.
2. Variable Operating Expenses (Biaya Operasional Variabel)
Selanjutnya, berbeda dengan biaya tetap, jenis ini berubah-ubah tergantung aktivitas bisnis. Ketika produksi meningkat, biayanya akan naik begitu pula sebaliknya. Contoh Biaya Operasional Variabel, diantaranya:
- Biaya bahan baku, jika perusahaan memproduksi lebih banyak barang maka biaya untuk membeli bahan baku akan meningkat.
- Biaya distribusi & pengiriman, biaya ini tergantung pada jumlah dan jarak pengiriman barang.
- Komisi penjualan, komisi yang dibayarkan ditentukan berdasarkan jumlah penjualan.
- Biaya lembur tenaga kerja, lembur tidak dilakukan rutin sehingga termasuk dalam biaya variabel.
Karakter biaya ini lebih fleksibel dan bisa dikontrol dengan baik jika perusahaan punya sistem manajemen anggaran yang efektif. Biasanya, penghematan pada Opex variabel bisa memberikan pengaruh langsung terhadap margin keuntungan.
Kenapa Penting Memahami Jenis-Jenis Opex?
Mengetahui perbedaan antara biaya tetap dan variabel sangat penting untuk membantu perusahaan mengelola anggaran biaya. Selain itu, pemahaman ini juga membantu manajer dalam membuat keputusan terkait efisiensi operasional, terutama dalam masa krisis atau saat ekspansi bisnis.
Secara garis besar, Opex terdiri dari 2 jenis utama yaitu Fixed Operating Expenses dan Variable Operating Expenses. Keduanya memiliki peran penting dalam operasional bisnis, dan pemahaman yang baik terhadap keduanya akan membantu perusahaan dalam mengelola keuangan secara lebih cerdas dan strategis.
Jadi, sudah paham kan tentang dua jenis Opex ini? Jangan lupa, buat kamu yang ingin lebih mendalami tentang laporan keuangan, analisis biaya, atau perencanaan bisnis, kamu bisa ikut pelatihan Financial Planning and Budgeting di platform pelatihan online terpercaya seperti Upskillz!
\