Dalam melakukan pencatatan keuangan, ada dua metode yang digunakan yaitu accrual basis dan cash basis. Masing-masing metode memiliki pendekatan dan manfaat yang berbeda tergantung pada kebutuhan pelaporan keuangan. Lantas apa saja perbedaan accrual basis dan cash basis? Yuk, simak penjelasannya!
Table of Content
Pengertian Accrual Basis
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa saja perbedaan accrual basis dan cash basis, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian keduanya. Accrual basis atau metode akrual adalah metode pencatatan akuntansi yang mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya, meskipun kas belum diterima atau dikeluarkan.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memberikan jasa pada bulan Mei dan baru menerima pembayaran pada bulan Juni, maka pendapatan tetap dicatat di bulan Mei (saat jasa diberikan), bukan pada bulan Juni (saat kas diterima). Pencatatan akuntansi dengan menggunakan metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya::
Kelebihan Accrual Basis:
- Memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, mencakup semua hutang dan piutang perusahaan.
- Cocok untuk perusahaan besar dan bisnis yang memiliki banyak transaksi piutang dan utang.
- Sesuai dengan prinsip matching dalam akuntansi, yaitu menyandingkan pendapatan dan beban dalam periode yang sama.
Meski demikian, pencatatan menggunakan basis akrual memiliki beberapa kekurangan. Metode ini relatif lebih kompleks dan perlu dilakukan penyesuaian untuk pencocokan biaya dengan pengakuan pendapatan. Selain itu karena pencatatan dilakukan sebelum kas diterima menyebabkan arus kas bisa terlihat “semu” dan risiko manipulasi laba bersih perusahaan.
Pengertian Cash Basis
Kebalikan dari accrual basis, cash basis atau metode kas adalah metode pencatatan akuntansi yang hanya mengakui pendapatan saat kas diterima dan beban saat kas dikeluarkan. Metode ini lebih sederhana dan mudah untuk digunakan melacak kas yang masuk dan keluar.
Dalam metode ini biaya dicatat saat kas dibayarkan bulan saat terjadinya transaksi. Sebagai contoh, jika perusahaan menerima pembayaran atas jasa yang diberikan di bulan Mei, namun pembayarannya baru masuk di bulan Juni, maka pendapatan baru dicatat di bulan Juni.
Sederhananya, metode ini baru akan mengakui pendapatan setelah kas benar-benar diterima oleh perusahaan. Pencatatan dengan menggunakan metode ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Kelebihan Cash Basis:
- Sederhana dan mudah diterapkan, terutama untuk bisnis kecil atau perseorangan.
- Lebih mencerminkan kondisi kas aktual (uang tunai yang benar-benar ada).
- Tidak memerlukan banyak penyesuaian seperti pada metode akrual.
Kekurangan cash Basis:
- Kurang akurat dalam mencerminkan kinerja keuangan sebenarnya dalam satu periode.
- Tidak menggambarkan kewajiban dan pendapatan yang belum direalisasi.
Perbedaan Utama Accrual Basis dan Cash Basis
Setelah memahami apa pengertian dari accrual basis dan cash basis dapat dipahami bahwa keduanya memiliki banyak perbedaan. Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini adalah tabel perbedaan accrual basis dan cash basis:
Aspek | Accrual Basis | Cash Basis |
Waktu Pencatatan | Saat transaksi terjadi (meski kas belum masuk/keluar) | Saat kas benar-benar diterima/dikeluarkan |
Pendapatan | Dicatat saat diperoleh (earned) | Dicatat saat diterima (received) |
Beban | Dicatat saat menjadi kewajiban | Dicatat saat dibayar |
Kecocokan Periode | Pendapatan dan beban dicocokkan dalam periode yang sama | Tidak selalu mencocokkan pendapatan dan beban |
Kompleksitas | Lebih kompleks | Lebih sederhana |
Kesesuaian PSAK | Sesuai dan disarankan untuk laporan keuangan resmi | Tidak sesuai standar akuntansi |
Contoh Penggunaan | Perusahaan besar, perusahaan publik | UMKM, bisnis kecil |
Mana yang Harus Dipilih?
Untuk bisnis kecil atau individu, cash basis seringkali lebih praktis karena mudah diterapkan dan memberikan gambaran nyata tentang kas yang tersedia. Sedangkan Accrual basis lebih direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan besar atau perusahaan publik karena memberikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat mengenai kesehatan keuangan, terutama jika melibatkan banyak transaksi piutang dan utang.
Mengutip dari Klik Pajak, di Indonesia, PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) menyarankan penggunaan metode akrual sebagai dasar pencatatan untuk entitas yang harus membuat laporan keuangan sesuai standar. Sedangkan dalam pelaporan pajak menggunakan pencatatan dengan cash basis karena memerlukan bukti-bukti pembayaran yang sah.
Memahami perbedaan accrual basis dan cash basis sangat penting dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan. Pemilihan metode tergantung pada jenis usaha, skala bisnis, serta tujuan laporan keuangan yang ingin disusun. Semoga bermanfaat!
Upgrade Diri Bersama Upskillz
Merasa kurang percaya diri karena skill “pas-pasan”? Sudah waktunya kamu upgrade diri bersama Upskillz.id, upgrade skill karir jadi lebih menyenangkan dan mudah. Ada banyak kelas gratis juga, lho !
Upskillz
Build Your Potentials