
Dalam menyusun laporan arus kas, ada dua metode yang bisa digunakan yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Cara menyusun laporan arus kas metode langsung dianggap lebih sulit dan membutuhkan proses yang lama, oleh sebab itu lebih banyak perusahaan yang menggunakan metode tidak langsung.
Namun, di sisi lain, metode langsung juga memiliki kelebihan. Dengan menyusun laporan arus kas menggunakan metode langsung, informasi yang disajikan dalam laporan bisa lebih rinci dan mudah dipahami. Nah, untuk mengetahui bagaimana cara menyusun laporan dengan menggunakan metode langsung, simak caranya di bawah ini.
Table of Content
Pengertian Metode Langsung
Metode langsung atau direct method dalam menyusun laporan arus kas adalah metode menyusun laporan keuangan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas aktual, bukan berdasarkan laba bersih seperti pada metode tidak langsung. Dalam metode ini, aktivitas operasi dijabarkan secara rinci, misalnya penerimaan dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok, bukan hanya angka bersihnya.
Dalam menyusun laporan arus kas baik dengan metode langsung maupun tidak langsung, ada 3 komponen utama di dalamnya. Ketiga komponen utama tersebut adalah:
- Arus Kas dari Aktivitas Operasi yang menunjukkan kas yang dihasilkan dari kegiatan utama bisnis.
- Arus Kas dari Aktivitas Investasi yang mencerminkan pembelian atau penjualan aset tetap dan investasi jangka panjang.
- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan yang berkaitan dengan penerimaan atau pembayaran dari pinjaman, penerbitan saham, dan pembayaran dividen.
Cara Menyusun Laporan Arus Kas Metode Langsung
Menyusun laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung menggunakan informasi aktual berdasarkan penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Selain itu metode ini juga harus mengklasifikasikan pengeluaran dan pendapatan arus kas berdasarkan aktivitasnya kemudian dirinci lagi dalam beberapa bentuk penerimaan dan pengeluaran.
Dengan kata lain, metode ini merinci dari siapa dan kepada siapa aliran kas itu berjalan. Nah, untuk menyusun laporannya, berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Kumpulkan Data Transaksi Kas
Cara menyusun laporan arus kas metode langsung adalah mengumpulkan data dari buku kas, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas selama periode tertentu. Data ini akan digunakan untuk menyusun bagian aktivitas operasi secara rinci.
2. Kelompokkan Transaksi Operasi
Selanjutnya, kelompokkan transaksi penerimaan maupun penerimaan dari kegiatan operasional. Dalam transaksi ini biasanya mencakup:
- Penerimaan kas dari pelanggan
- Pembayaran kas kepada pemasok
- Pembayaran gaji
- Pembayaran beban operasional (listrik, air, sewa, dll)
- Pembayaran pajak
3. Susun Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Berikutnya, adalah menyusun arus kas dari aktivitas operasi. Untuk tahap ini hal yang perlu dilakukan adalah menjumlahkan semua penerimaan dan dikurangi dengan pengeluaran yang timbul dari aktivitas operasional. Hasilnya akan menunjukkan Arus Kas Bersih dari aktivitas operasi.
4. Tambahkan Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Setelah bagian operasi selesai, lanjutkan dengan menyusun bagian investasi dan pendanaan. Sama seperti sebelumnya, pada masing-masing aktivitas jumlahkan penerimaan dan kurangi dengan pengeluaran.
Misalnya pada aktivitas investasi, jumlahkan semua penerimaan dari penjualan aset tetap maupun hasil investasi. Kemudian kurangkan dengan biaya pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, pembayaran dividen, dan lain-lain. Hasilnya akan menjadi Arus kas bersih dari aktivitas investasi.
Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
Untuk lebih memahami bagaimana cara menyusun laporan arus kas metode langsung, simak contohnya di bawah ini.
PT Maju Jaya
Laporan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2024
(Metode Langsung)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
- Penerimaan kas dari pelanggan: Rp 500.000.000
- Pembayaran kas ke pemasok: (Rp 250.000.000)
- Pembayaran gaji karyawan: (Rp 100.000.000)
- Pembayaran beban operasional: (Rp 30.000.000)
- Pembayaran pajak: (Rp 20.000.000)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi: Rp 100.000.000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
- Pembelian mesin baru: (Rp 50.000.000)
- Penjualan aset lama: Rp 20.000.000
Arus Kas Bersih dari Investasi: (Rp 30.000.000)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
- Penerimaan pinjaman bank: Rp 70.000.000
- Pembayaran dividen: (Rp 20.000.000)
Arus Kas Bersih dari Pendanaan: Rp 50.000.000
Kenaikan Bersih Kas: Rp 120.000.000
Kas Awal Tahun: Rp 80.000.000
Kas Akhir Tahun: Rp 200.000.000
Itu tadi adalah cara menyusun laporan arus kas metode langsung. Dalam menyusunnya memang membutuhkan ketelitian, karena setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus diklasifikasikan dengan benar. Namun, metode ini memberikan informasi yang lebih transparan bagi pemangku kepentingan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa menyusun laporan arus kas metode langsung dengan lebih mudah dan akurat.
Upskillz
Build Your Potentials